Menurutku tone dari game ini lebih ringan dari yg aku bayangkan. Jgn bayangkan game tone depresif, berat, dan serius. Mungkin karena masih bahas di sekitaran arc awal, jadi konfliknya belum benar2 ada. Soalnya, game ini terasa ringan, haha-hihi, dan tdk ada konflik yg nyata. Maksudku, kyk tdk (belum) ada urgensinya. Terasa seperti slice of life karena pacing-nya lambat. MC di sini blank slate. Biasanya IF bikin MC yg kosong dan kagak ada inisiatif, inner monologue, hingga terlalu dependable dgn choice biar pembaca bisa self-insert. Aku tdk suka IF dgn MC begitu. Personality stat/ karakterisasi harus tetap ada meski bersama choice. " Terus apa gunanya choice? Sekalian baca novel konvensional aja, deh." Aku bukannya mau MC yg predetermined dan choice tdk punya impak, tpi personality choice seharusnya punya ruang di narasi (flavour text) dan plot. Bukan cuma asal tempel saja. Personality choice harus masuk akal dilakukan sifat ini pada situasi ini, bukan karena "having a choice for the sake of having a choice". Kasih pilihan itu demi kasih masuk pilihan. HARUS PUNYA ARC. Iya, personality choice juga harus punya arc mereka sendiri-sendiri. Misal kita selalu memilih jadi baik lalu ada pilihan untuk jadi "jutek", maka harus mempertimbangkan keseluruhan personality stat sebelumnya dan ada kyk alasan (justifikasi) di flavour text yg membantu to make it make sense pilihan si pembaca di narasi. Contoh yg benar itu kyk game "Crown of Ashes and Flames".